Kamis, 15 Juni 2017

Kedekatan Setengah Perjalanan.

Bismillahi Rhamanni Rahim..
Kini saya akan bercerita tentang sebuah kisah  yang berakhir menggantung.
Kukatakan langit itu bersinar, menyinari bumi, khusunya di kampusku yang ku cintai. aku berjalan tak terlalu pagi, melirik kanan dan kiri banyak orang yang bersebrangan, aku melewati jalan dengan penuh hati-hati , tak kusadari ternyata aku mendengar suara temanku dari belakang, yaah dia adalah teman semasa SMA ku dulu , tapi aku mengabaikan saja, karena posisiku sedang bergegas menuju kelas yang baru. Hal seperti biasa kita berkenalan dengan teman-teman yang berbeda tempat, ada yang di bekasi, subang , purwakarta dan dimana-mana juga ada, sampai malaysia pula ada.. aku singkat cerita semerster 1 dan 2 aku tidak teralalu kenal dengan tingkatan yang sejurusan dengan ku, tapi ketika semester 3 aku lumayan tau  dan ketika semester 4 aku dekat dengan kaka tingkatku, yaah ada yang terasa dekat ada yang tidak .. 
Ketika itu .. aku sedang tidak berjalan dengan sahabat-sahabatku yang lain, tetapi ada kaka tingkat yang bertanya kepadaku begini "mengapa kau tidak bersama dengan teman-temanmu?" aku hanya menjawab dengan nada yang lumayan tinggi karena ketika itu aku sedang berjalan melewatinya, aku jawab hanya "tidak", itu adalah jawaban yang tersingkat, yah aku begitu sih orangnya slalu saja terburu-buru ketika berjalan sendiri, yah aku acuh tak acuh dengan pertanyaan tersebut.
perputaran waktu semakin cepat dan pada satu waktu dimana paniti yg berasal dari semseter 2 dan 4 memimpin untuk mengadakan malam akrab, yah malam ini katanya agar membangun kesolidaritasan kita dan mempererat silatuhrahmi kita, katan saja seperti itu. malam itupun terjadi .. dan aku pun kebagian sebagai panitia, karena aku sendirilah yang menyodorkan tenagaku. Malam itu sangat ramai sekali tetapi aku tidak mengahayati malam itu, karena aku sendiri malah sibuk dengan tugasku , tetapi akhirnya tugasku terlewati dan malampun berakhir,, tidak ada yang romantis pada malam itu , tetapi ada satu hal yang membuat aku bingung, ada satu laki-laki yang membuat aku jengkel untuk mengajakku menari, tatpi aku tidak mau, "deketpun tidak mau apalgi menari bersama" terucap didalam hati , pada saat itu pada waktu dipagi hari ada semcam senam, tapi tak karuan senam apaan, aku katakan itu senam saja.
Pikitanku campur aduk seperti es campur yang ngga karuan rasanya berbeda tetapi enak pada saat dirasakan , aku hanya ingin pulang karena cape dengan kegitan tersebut, yah pada siang nya aku pulang bersama sahabatku yang lain , ada yang membawa motor dan ada yang naik angot, dan aku termasuk yang naik angkotnya. hari berlalu dan ada kaka tingkat orangnya terbilang ceria, tapi sayang ketika aku menilainya dia mendekati setiap perempuan, apalagi pas malam akrab dia mencium tangan dari adik tingkatku, pada saat itu ia menguhubngiku , dari situ awal kedekatannya, dia memperlakukanku sebagai seorang adik, terbilang sih seperti itu tak entah bagaimana tentang kondisi perasaannya. aku hanya meresponnya dengan biasa aja dan sewajarnya aja.
tetapi lama kelamaan ko aku merasakan ada yang beda entah itu sperti suka atau apa tapi yang jelas aku terus saja mengabaikan hal tersebut,, semakin kesini-sini dia semakin menghilang, tapi menurutku itu wajar saja sih, karena memang dia suka mendekati semua perempuan jadi ah aku abaikan saja, tapi suatu waktu sahabatku bercerita tentang dia katanya "dia nanyain kamu pas kemaren, katanya gimna kabar kamu? yah aku jawab saja, coba hubungi dia stidaknya kaka sebagai laki-laki berani ngehubungi dia terlebih dahulu" kata sih sperti itu.
Pada saat bulan puasa anak HMJ merencanakan untuk berbuka bersama di tempat yang sudah dibooking, yah aku mah sih ikut saja asalkan itu dekat dengan kawasan tempat tinggalku,
Ketika aku mengikuti bukber tersebut aku bertemu dengan kak tingkat atau dia lagi yah terbilang udah cukup lama ngg bertemu dengannya, aku mah sih hanya menikmati suasana kebersamaan nya saja, tidak terpaku sama dia, dan malam itu malah aku yang menghiraukannya, tetapi yang membuat ku bingung ko pada saat malam itu dia terlihat baik , biasanya tidak seperti itu, ah dalam hatiku mungkin lagi baik saja, dan pada saat malam itu aku pula dekat dengan adik tingkatku yah aku merasa dia juga terabaikan .. dari malam itu kita terakhir berrtemu ..
dalam hatiku terucap ,, mungkin hanya dekat sementara tidak lebih pula..
Bersambung.....

Tunggu cerita selanjutnya, karena ini kisah nyata...

Featured Post

Penantian II

Ketika keheningan memecahkan suasana, terkadang ada rasa ketegangan yang menimpa hati, entah mengapa, tapi terkadang hati ini gundah, rasan...

Popular Posts