Selasa, 22 Oktober 2019

Penantian II

Ketika keheningan memecahkan suasana, terkadang ada rasa ketegangan yang menimpa hati, entah mengapa, tapi terkadang hati ini gundah, rasanya tak menyangka bisa sedekat ini dengan dia, rasanya waktu yang kita berikan sia-sia dengan cara kediaman kita sendiri.
Bodoh memang... kita telah menyia-nyiakan waktu ketika bersama..
melanjutkan cerita sambungan yang kemarin..

Insan 2: mau makan? 
Insan 1: sok-sok
Insan 2: bu mau pesen minum
ibu pedagang: minum apa neng?
Insan 2: mineral ajah
Ibu pedagang: (memberikan minumnya kepadaku)
Insan 1: lah bukannya tadi mau makan, knp ngga jadi?
Insan 2: ngga haha
Insan 1: aku ijin ngerokok yah?
Insan 2: hmm.
Insan 1: rambut aku udah panjang tadinya ingin di cukur, tapi nanti pas udah turun dari jabatan
Insan 2: kenapa ngga skrng ajah atuh?
Insan 1: ingin kelihatan banyak pikiran haha
Insan 2: yey 
Insan 1: oh iyah ada adik tingkat yang ngasih tau unek-unek ke aku... bla..blaa...bla 
Insan 2: keren yah dia, bisa jujur lngsung ke kamu, padahal kmu ketuanya 
Insan 1: iyah makanya, aku lgi berusaha buat berhenti ngerokok..
Insan 2: trus kenapa itu masih ngerokok?
Insan 1: ini masih proses
Insan 2: oke
~
~
~

Insan 2: berangkat lagi yu? sklian aku pengen beli kerupuk
Insan 1: ayo , periksa takut ada yang ketinggalan
Insan 2: iyah 

ketika diperjalanan kita hanya berdiam tanpa bicaran, namun hanya sekedar nanya, tpi sayangnya insan 1 malah memakai headset.. seolah-olah insan 2 diasingkan ,,, haha kasian amat yah..
dan ditengah perjalanan, ada beberapa siswa SMA memakai seragam, entah kenapa dia jail ada mereka, insan 1 memberikan simbol love ala korea didepan kaca dan mereka merespon dengan membuat kencang menjalankan motor, distu dia juga malah nerusin kejailannya, sampai dia ngliat ke belakang dan malah ketawa.

Insan 1: haha liat mereka baper
Insan 2: iyah da sama kamunya dibaperin (merasakan kepanasan haha cemburu kali yah) udah ih jangan jail kamu teh (sambil memegang kepala insan 1 yang lagi melirik ke arah anak SMA itu)
Insan 1: iyah
sampai beberpa kali anak SMA malah ngrespon dia dan akhirnya jalan jalan yang memisahkan respon-respon iseng itu
Insan 2: (lega akhirnya, mereka ga ada dibelakang)
Insan 2: oh iyah kita lngsung pulang ke bandung?
Insan 1: iyah
Insan 2: kamu emng ngga cape?
Insan 1: cape banget, tapi mau gimana lagi
Insan 2: oh iyah, kita agak cepet jalannya, soalnya mendung takut mau ujan
Insan 1: (tak ada respon)

ketika sesampainya dibandung, ada kekonyolan yang dibuat oleh siindan 2
Insan 2: nih buat kamu
Insan 1: buat apa?emangnya aku ojek
Insan 2: ini buat kmu, makasih yah, maaf loh udh ngerepotin
Insan 1: iyah, makasih juga udah mau nemenin
Insan 2: yah udah, aku pulang
Insan 1: iyah hati-hati
Insan 2: kamu yang hati-hati, jangan ngebut
Insan 1: iyah

dan selang beberapa laama, dia memberikan pesan agar dikirimkan foto
Insan 1: kirimin fto yang tadi
Insan 2: belum dikirimin sama temen akunya, maaf tadi aku cuman ngasih uang dua ribu haha
Insan 1: iyah lagian kenapa kamu ngasih coba
Insan 2: yah buat kamu makan hahaha, yah udah istirahat gih
Insan 1: iyah


dan disitulah akhir dari percakapan... kamu tau ngga, ada berbagai karakter seorang laki-laki diluar sanah, tapi mengapa aku suka karakter yang ada didalam dirimu.. arrrggghh andaikan waktu bisa diulang kembali seperti lagu itu loh, tapi yah sudah ini adalah sabuah takdir yang membuat kita saling mengenal dengan cara ini..
terima kasih yang sudah membaca.. tunggu di cerita selanjutnya

Minggu, 22 September 2019

Penantian

Dua insan sedang berada di atas motor salah satu diantara mereka memiliki perasaan yang diketahui oleh insan lainnya, namun yg memiliki perasaan itu malah diam , jarang berkutif untuk membahas mengenai kehidupannya, namun insan yang sedang mengendalikan motor berbicara dan itupun tidak banyak..

Insan 1 (mengendalikan motor)
Insan 2 (yg duduk dibelakang)

Insan 1: kamu tau jalan yang kita tujunya?
Insan 2: ngga
Insan 1: trus gimna kita k sanahnya?
Insan 2: kan ada maps, cek ajh di maps
Insan 1: oh oke, kmu udh makan?
Insan 2: udah, km?
Insan 1: belum
Insan 2: yh udah atuh kita berhnti dlu ditempat makan
Insan 1: nnti ajah nanggung skrng mah
Insan 2: oke,, (kmu tau ngga sbnrnya ada perasaan gelisah ktika aku dkt bngt sma kmu, tpi aku juga bahagia bisa sedeket ini sma kamu) #bicara dalam hati
Insan 1: oh iyah skrng kmu kerja dimana?
Insan 2: aku g kerja, tpi doakan saja..
Insan 1: katanya kmu mau nikah?
Insan 2: iyah pengennya, tpi g ada calonnya jdi g jdi..



Bersambung......

Sabtu, 21 September 2019

Keracunan

Berpikir adalah sebuah pekerjaan otak agar ia bisa menghasilkan argumen dan tindakan yang berpengaruh untuk sebuah kehidupan.
Namun ada perkerjaan yang menambah agar otak berpikir lebih luas, maju dan dewasa, yaitu ketika kita menghubungkan kehidupan dengan sebuah media, yang bisa jadi pikiran kita terjerumus atau teracuni oleh media tersebut, siapakah media itu?
Media itu adalah media yang menghubungkan umat manusia dalam berkomunikasi, mencari tahu , meninggalkan informasi, dan menyampaikan pikiran" kita kedalam sebuah wadah tapi wadah itu terlihat oleh orang yang tidak tahu asal dan karakternya seperti apa.
Jika kita tidak bisa menyaring berita yang ada di media sosial, maka persiapkan otakmu agar dia tidak terkena virus yang kejam.

Hati-hati dengan media sosial gengs..

#berita #media #informasi #mediasi #pikiran #otak #racun.

Featured Post

Penantian II

Ketika keheningan memecahkan suasana, terkadang ada rasa ketegangan yang menimpa hati, entah mengapa, tapi terkadang hati ini gundah, rasan...

Popular Posts